Eramuslim.com – Sebuah kisah yang sarat hikmah dan pelajaran bagi muslimah zaman ini dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha. Disadur dari ‘Kitab “Kun Muhtasiban, Musabaqatun Ihtisabiyatun Wamulhaqaatuha”,’ karya Syaikh Abdullah bin ‘Ali bin Abdullah Al-Ghomidi, dikisahkan sebagai berikut :
Alkisah suatu waktu, Hafshah binti Abdurrahman menemui bibinya yaitu Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan mengenakan kerudung yang tipis, ‘Aisyah kemudian menyobek kerudungnya dan memarahinya kemudian memakaikan untuknya kerudung yang lebih tebal.
Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Sa’d dari ‘Alqamah bin Abi ‘Alqamah dari ibunya berkata, “Saya melihat Hafshah binti Abdurrahman bin Abu Bakar radhiyallahu ‘anhuma dengan mengenakan kerudung yang tipis sehingga terlihat bagian dalamnya, maka ‘Aisyahpun merobek kerudung tersebut seraya berkata, “Apakah engkau tidak mengetahui apa yang diturunkan Allah dalam surat An-Nuur?” Kemudian Aisyah meminta kerudung (yang lebih tebal) lalu memakaikannya untuk Hafshah.(Ath-Thabaqaat Al-Kubraa)
Dalam riwayat lain disebutkan: “Kemudian Aisyah menyobek dan memakaikan untuknya kerudung yang lebih tebal.”(Al-Muwaththa’, kitab Al-Libaas)
Di antara faidah yang dapat diambil dari kisah ini adalah :
1. Aisyah radhiyallahu ‘anha memilih untuk memarahi dan mencelanya daripada berlemah lembut, hal itu -wallahu a’lam- karena beliau melihat bahwa putri dari keluarga As-Shidiq radhiyallahu ‘anhum menganggap remeh dalam masalah hijab, yang tidak disangka oleh beliau.
2.‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menggunakan tangannya dalam mengingkari kemungkaran karena beliau mampu dalam hal itu serta mengikuti perintah nabi yang mulia, “Barang siapa diantara kalian melihat kemungkaran maka hendaknya dia mengubahnya dengan tangannya….”
3. Penjelasan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha tentang kesalahan Hafshah, dengan cara menunjukkan kepada apa yang telah Allah perintahkan dalam Al-Qur’an yang mulia, sungguh mulia perbuatan beliau.