Eramuslim – SERING kali manusia takut akan kekurangan harta dan kekayaan. Mereka yang berdagang takut mengalami bangkrut. Demi menjaga dan melipatgandakan kekayaan, manusia rela melakukan berbagai cara bahkan yang tidak diridhai Allah sekalipun.
Padahal Allah dalam Alquran sudah menjamin seseorang tidak akan mengalami kebangkrutan kalau dia istiqamah melakukan tiga hal yakni membaca Alquran, menjaga sholat, dan bersedekah.
“Baca qur’an, sholat, sedekah sebagai modal buat perdagangan yang tidak akan pernah bangkrut,” kata pendakwah juga alumnus Darul Hadist Yaman, Ustadz Hudzaifah Bin Muhammad Hafizhahullah dalam sebuah artikel tausyiahnya seperti dikutip Okezone, Kamis (3/9/2020).
Sebagaimana firman Allāh Subhānahu Wa Ta Âla dalam Alquran Surah Fāthir ayat 29, sebagai berikut:
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allāh dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam atau terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan pernah merugi lagi bangkrut dan sirna.”
Selain itu, pedagang juga perlu meneladani Rasulullah. Nabi Muhammad SAW merupakan pebisnis sukses. Sejak masa muda, Nabi Muhammad SAW berdagang lintas negara dari Makkah hingga ke Syam. Dengan modal kejujuran, beliau sukses membangun bisnisnya.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
Artinya “Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah ‘terpercaya’ (akan dibangkitkan pada hari kiamat) bersama para nabi, shiddiqiin dan syuhada.” (HR. At-Tirmidzi dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 1782)
Jujur dan amanah sangat dibutuhkan pedagang dalam transaksi, demi terjaga harta dan hubungan baiknya antara manusia. Jika kejujuran hilang dari pedagang atau pebisnis, maka kezaliman dan pelanggaran akan merajalela di mana-mana. (Okz)