PAGI itu saya ingat, saya kehilangan sebelah sepatu. Bingung mencari-cari, kemudian saya ingat dengan keberadaan anjing di villa ini. Villa yang kami sewa untuk acara pelatihan kepemimpinan.
Saya menaruh curiga dengan anjing tersebut, pasalnya semalam selepas maghrib ia juga menggigit sepatu teman saya lalu membawanya ke bawah pohon tempatnya bermain. Segera saja menghampiri tempat yang dimaksud dan benar, ada sebelah sepatu saya yang hilang tergeletak dengan bekas gigitan dimana-mana.
Segera mungkin saya membasuhnya dengan air, sabun kemudian tak lupa juga dengan tanah. Teman disamping saya keheranan, “bukannya tadi sudah memakai sabun ya? Kenapa pake tanah juga? Sekarang kan udah ada sabun jadi ga usah pake tanah juga enggak apa-apa, pas jaman Rasulullah kan belum ada sabun jadi pakenya tanah.”
Terang saja saya kelimpungan. Namun saya masih ingat dengan sedikit penjelasan dari guru saya semasa SMA, ada beberapa hal yang aturannya tidak bisa dirubah walau teknologi telah berkembang pesat.
Ternyata hal ini sudah diberitahukan pada kita sejak 1400 tahun yang lalu. Ilmuwan membuktikan jika Virus anjing itu sangat lembut dan kecil. Sebagaimana diketahui, semakin kecil ukuran mikroba, ia akan semakin efektif untuk menempel dan melekat pada dinding sebuah wadah.
Air liur anjing mengandung virus berbentuk pita cair. Dalam hal ini tanah berperan sebagai penyerap mikroba berikut virus-virusnya yang menempel dengan lembut pada wadah. Perhatikan Hadits Rosulullah berikut,
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: Sucinya wadah seseorang saat dijilat anjing adalah dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dengan menggunakan tanah.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: Apabila anjing menjilat wadah seseorang, maka keriklah (bekasnya) lalu basuhlah wadah itu tujuh kali. (HR. Muslim)
Tanah, menurut ilmu kedokteran modern diketahui mengandung dua materi yang dapat membunuh kuman-kuman, yakni tetracycline dan tetarolite. Dua unsur ini digunakan untuk proses pembasmian (sterilisasi) beberapa kuman.
Eksperimen dan beberapa hipotesa menjelaskan bahwa tanah merupakan unsur yang efektif dalam membunuh kuman. Anda juga akan terkejut ketika mengetahui tanah pekuburan orang yang meninggal karena sakit aneh dan keras, yang anda kira terdapat banyak kuman karena penyakitnya itu, ternyata para peneliti tidak menemukan bekas apapun dari kuman penyakit tersebut di dalam kandungan tanahnya.
Menurut Muhammad Kamil Abd Al Shamad, tanah mengandung unsur yang cukup kuat menghilangkan bibit-bibit penyakit dan kuman-kuman.
Karena molekul-molekul yang terkandung di dalam tanah menyatu dengan kuman-kuman tersebut, sehingga mempermudah dalam proses sterilisasi kuman secara keseluruhan.
Tanah juga mengandung materi-materi yang dapat mensterilkan bibit-bibit kuman tersebut. Para dokter mengemukakan, kekuatan tanah dalam menghentikan reaksi air liur anjing dan virus-virus di dalamnya lebih besar karena perbedaan dalam daya tekan pada wilayah antara cairan (air liur anjing) dan tanah.
Dr. Al Isma’lawi Al-Muhajir mengatakan anjing dapat menularkan virus tocks characins, virus ini dapat mengakibatkan kaburnya penglihatan dan kebutaan pada manusia.
Itulah mengapa Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk menggunakan tanah sebagai salah satu pembersih dari wadah atau tempat yang terkena liur anjing. Subhanalloh, rancangan yang begitu dahsyat meski saat itu teknologi kesehatan belum mengalami kemajuan seperti sekarang. (fzl/berbagaisumber)