Eramuslim – Bulan Muharram merupakan salah satu di antara empat bulan haram atau bulan suci dalam Islam. Di antara keutamaan bulan suci adalah segala amal shalih yang dilakukan di dalamnya diganjar lebih dibandingkan amalan yang dikerjakan di bulan lainnya.
“Lebih lagi ketika amal shalih tersebut dilakukan di hari Asyura, tanggal kesepuluh di bulan Muharam. Karena ini adalah hari di mana Nabi Musa diselamatkan oleh Allah dari musuhnya,” kata salah satu pengurus Ponpes Insan Cendikia Solo, Ustaz Rafiq Zauhari Lc, Ahad (23/8).
Ustaz Rafiq menerangkan, sebagai bentuk syukur atas kemenangan Nabi Musa ini Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk berpuasa, para ulama menjelaskan bahwa puasa asyura termasuk di antara amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
“Adapun amalan selain puasa, tidak dijelaskan keutamaan khusus,” katanya.
Begitupun dengan merayakan hari Asyura dengan menyantuni yatim, hal ini tidak ada hadits khusus yang secara shahih memerintahkannya. Para ulama ahli hadits telah meneliti hadits-hadits seputar keutamaan menyantuni yatim di hari asyura.
Namun hadits yang dijumpainya dikatogorikan sebagai hadits yang lemah atau bahkan palsu. Dengan demikian menisbatkan hari Asyura dengan hari raya anak yatim kuranglah tepat. (rol)