Eramuslim – Islam menganggap anak memiliki kedudukan yang tidak kalah penting seperti orang tua. Anak disebut sebagai amanah bagi orang tuanya.
Dalam Alquran disebutkan bahwa anak sebagai tabungan amal bagi orang tua saat di akhirat. Apabila orangtua mengajarkan kebaikan kepada anaknya, maka amal yang mereka lakukan akan mengalir kepada orangtuanya.
Begitu juga dengan anak yang berkebutuhan khusus. Mereka memiliki keistimewaan apabila melihatnya dalam kacamata Islam.
Menurut Ustadz Oemar Mita dalam video ceramahnya, ciptaan Allah SWT, tidak ada yang namanya produk gagal. Mereka yang disebut sebagai anak berkebutuhan khusus (ABK), seperti down syndrome dan autisme bukan termasuk dalam produk gagal. Keistimewaan mereka terletak pada saat yaumul hisab nanti.
“Hisabnya itu tidak dihisab atas salat, tidak dihisab atas aurat, tidak dihisab atas puasa,” jelasnya.
Hisab itu berlaku bagi orang yang berakal. Anak-anak berkebutuhan khusus nanti kemudian pada hari kiamat dikumpulkan di akhirat, maka mereka tidak ditanya salat, puasa, ataupun amalan wajib lainnya.
“Mereka cuman ditanya pertanyaan sederhana, ‘Kamu mengenal saya tidak?’ kata Allah. ‘Kami kenal Engkau, Ya Allah,’ dimasukkan oleh Allah ke surga,” jelas Ustadz Oemar Mita.