Alhamdulillah, baru bersedekah sampai Rp10 juta, apartemen itu laku. Dari situ lah Johanis mampu melunasi sekaligus biaya umroh sekeluarga.
Itulah pembuktian kesekian kalinya kedahsyatan sedekah. Johanis menuturkan, ia dan istri dapat menunaikan haji pada tahun 2005, juga lantaran kekuatan sedekah.
Tanpa sedekah, katanya, “waktu itu naik haji kayaknya mustahil buat saya. Tidak cukup uangnya, hingga kemudian mendapat rizqon min haitsu laa yahtasib.”
Suami dari Sekar Budi Kedasih ini juga yakin, ia dan istri dikaruniai empat anak berselang-seling putri-putra-putri-putra, dengan jarak usia ideal, lantaran keajaiban sedekah.
“Setiap istri hamil, kami selalu berdekah khusus untuk meminta kepada Allah mengenai jenis kelamin dan kesehatan anak kami. Alhamdulillah selalu terkabul,” terang Johanis.
Semua pengalaman tadi membuatnya “gila sedekah”. Seperti belum lama berselang, warga Magelang ini enteng saja menyedekahkan satu unit mobil melalui PPPA Daarul Qur’an. Hajatnya adalah, ingin diberi kemampuan agar dapat umroh setiap tahun.
Baginya, menjadi tamu Allah merupakan kehormatan besar dan berdampak besar pula bagi perbaikan kualitas kehidupan sekeluarga. Misalnya, keluarganya kini sudah berbudaya sedekah. Termasuk anaknya yang masih dibilang belia. Si kecil tak segan-segan mengingatkan orangtuanya bila lupa seharian belum sedekah. (okz)