Eramuslim.com – Bukan sama rata dan sama rasa. Adil adalah kata sifat yang dapat dimaknai dengan bertindak sebagaimana mestinya, tidak berat sebelah dan tanpa keberpihakan. Adil itu memberikan hak kepada pemiliknya, baik hak itu bersifat ganjaran bagi yang berjasa maupun hukuman bagi yang bersalah.
Kata adil dalam kamus keseharian kita seolah tinggal kenangan dan harus dimuseumkan. Adil terkesan mewah dalam realita kehidupan. Teroris yang jenggotan mudah ditangkap atau ditembak di tempat. Yang jenggotan menjadi korban kejahatan penjahatnya malah susah ditangkap. Popularitas kata adil pada saat ini masih jauh berada di bawah kata koruptor, pejabat berlidah api, dan lain sebagainya. Begitu pula adanya berbagai lembaga yang berkutat dalam hal putusan dan keadilan sama sekali tidak dapat memosisikan kata adil pada tempatnya, bahkan terkesan membelokkan makna adil itu sendiri.
Padahal adil adalah barang murah meski bukan murahan, adil tidak perlu dibayar mahal seperti halnya short course atau studi S1, S2 atau S3. Karena potensi adil selalu terkandung dalam diri tiap insan sebagai pengejawantahan sifat Allah swt ‘al-‘adilu. Adil adalah kekayaan alami yang terkandung dalam diri setiap individu yang hanya memerlukan modal kemauan saja untuk menghadirkannya. Adil bagaikan barang tambang dalam bumi Indonesia yang telah lama tersedia, bahkan semenjak bumi pertiwi ini belum dinamai Indonesia. Kemauan adalah kunci membuka istana keadilan.