“Jadi, ini satu karya yang bagi saya ada nilai spiritual, nilai empati yang luar biasa tinggi, kata Kang Oman mengomentari Badzlu.” Sejauh yang diteliti para ahli filologi, ada empat salinan manuskrip kitab Badzlu al Maun Fi Fadhli al Thaun di seluruh dunia. Di antaranya terdapat di Istanbul (Turki) dan Damaskus (Suriah).
Menurut Kang Oman, sebagai bahan perbandingan, di Nusantara sendiri juga ada manuskrip yang membahas tentang tha’un di beberapa wilayah. Akan tetapi, dia mengaku belum pernah mendengar tentang keberadaan manuskrip yang ditulis al-Asqalani tersebut di Indonesia. “Keberadaan manuskrip itu di Nusantara sangat penting untuk melihat transmisi ilmu atau pengaruh al-Asqalani terhadap masyarakat kita, ujarnya. (rol)