Sembari mengamati pekerjaan sahabatnya itu, Nabi Saw pun menawarkan sesuatu melalui sebuah pertanyaan, “Maukah aku tunjukkan kepadamu suatu tanaman yang jauh lebih baik bagimu dari apa yang kau tanam?” Mendapat tawaran nan menggiurkan dari Sang Nabi, Abu Hurairah menjawab antusias, “Tentu saja, wahai Rasulullah.”
“Ucapkanlah,” sabda manusia junjungan itu, “Subhanallahi walhamdulillahi wa laa ilaha illallahu wallahu akbar (Mahasuci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, dan Allah Mahabesar)”
Tutup beliau mengkahiri sabdanya yang diriwayatkan Imam Ibnu Majah dan Imam al-Hakim, “Setiap bacaan kalimat ini akan menumbuhkan satu pohon untukmu di surga.”
Inilah satu kalimat sederhana yang diganjari satu tanaman di surga. Inilah kalimat tasbih yang di dalamnya terdapat pujian, tauhid dan membesar-besarkan nama Allah Ta’ala yang Mahabesar. Inilah kalimat yang jika diucapkan, maka pengucapnya akan dilimpahi ketenangan bathin dan kejernihan pikir serta kesehatan badan.
Kalimat dzikir inilah yang membedakan antara orang beriman dan kafir. Siapa yang berdzikir diibaratkan sebagai orang yang hidup, sementara ia yang kering dan tidak pernah mengingat nama Allah Ta’ala disamakan dengan orang yang mati.
Mari isi hari dan tiap jenak kehidupan kita dengan senantiasa membaca Subhanallahi walhamdulillahi wa laa ilaha illallahu wallahu akbar dengan penuh penghayatan akan Kemahabesaran Allah Ta’ala. [Pirman/kisahikmah]