Eramuslim.com – Salah satu jalan yang harus ditempuh oleh seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala adalah dengan senantiasa mengingat-Nya, dzikrullah. Dzikir adalah ibadah unggulan yang tak terbatas ruang maupun kondisi. Ia bisa dilakukan kapan saja, dalam setiap situasi.
Dzikir bisa dilakukan dengan dua cara. Secara keras (jahr) dan perlahan (sirr). Keduanya memiliki keutamaan dan penerapannya masing-masing. Dzikir jahr bisa dilakukan di waktu tertentu, saat senggang, di masjid-masjid maupun majlis ilmu atau rumah-rumah kaum muslimin. Sementara dzikir sirr, bisa tetap dikerjakan ketika seseorang tengah bekerja, dalam perjalanan, sambil belajar maupun aktivitas kebaikan lainnya.
Allah Ta’ala amat menganjurkan dzikir; menyebut, mengagungkan, dan mensucikan nama-nama-Nya yang agung. Melalui lisan Nabi-Nya, Dia juga mengajarkan kalimat-kalimat dzikir yang padat nan ringkas, namun memilik keutamaan yang amat besar dan mulia. Mahasuci Allah Ta’ala.
Nabi Musa ‘Alahis salam berkata kepada Rabbnya, “Ya Allah, ajarkanlah kepadaku tentang sesuatu untuk berdzikir kepada-Mu?” Allah Ta’ala pun menjawab, “Ucapkanlah Laa ilaha illallah.”