Setelah sombong, kejahatan setan berikutnya adalah menjadi makhluk yang pertama kali menentang Allah Ta’ala dengan akalnya. Logika. Terkesan baik, padahal akibatnya amat berbahaya jika disalahgunakan, apalagi untuk mengakali firman-firman-Nya yang qath’i.
Dengan logikanya, setan berpikir sebagai makhluk yang lebih baik dari manusia sebab berbeda bahan penciptaannya. Menurut logika pendeknya, api jauh lebih mulia dari tanah yang hina. Padahal, para Nabi yang diciptakan dari tanah-sebab iman dan taqwanya-memiliki derajat yang lebih tinggi dari malaikat yang diciptakan dengan cahaya.
Selanjutnya, kejahatan setan hampir tak bisa didefinisikan satu persatu. Mereka adalah sumber dan pemicu segala jenis kejahatan di muka bumi ini. Mereka membisiki manusia untuk mengikuti nafsunya, menghamba kepada dunia dengan menumpuk harta dan enggan menafkahkannya di jalan Allah Ta’ala, serta banyak lagi jenis kejahatan lainnya.
Selain itu, disadari atau tidak, setan juga berlaku sebagai perampok atas manusia seluruhnya. Pasalnya, jika seseorang makan, minum, tidur, berhubungan suami dan istri, dan aktivitas-aktivitas kebaikan lainnya tanpa menyebut nama Allah Ta’ala, maka setan ikut melakukannya. Alhasil, mereka makan bersama manusia, minum dari minuman manusia, berhubungan suami-istri bersama manusia, dan lain sebagainya.
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari godaan setan yang terkutuk dan terlaknat. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]