Eramuslim.com – Imam al-Harits al-Muhassibi mengatakan, “Nafsu hanya menjadi musuh yang paling memusuhimu jika engkau menaatinya.”
Nafsu merupakan perangkat yang pasti ada dalam setiap manusia. Tiada seorang pun yang tidak memilikinya. Sebagaimana nafsu bisa menjadi sebab celaka, sengsara, nestapa, duka, nelangsa, ia pun bisa menjadi sebab bahagia, suka, cita, dan berkah.
Guna melindungi diri dari terkaman jahat nafsu syahwat ini, seorang penempuh jalan menuju Allah Ta’ala harus memahami hakikat nafsu itu sendiri. Ia kudu mengerti pahala yang didapat jika tak menuruti, dan dosa serta akibat buruk yang pasti didapat jika seseorang bergelimang dalam nafsu yang tampak mengasyikkan itu.
“Menuruti syahwat,” tutur Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam al-Fawaid sebagaimana dikutip oleh Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah saat menjelaskan Risalah al-Mustarsyidin, “bisa mengakibatkan rasa sakit dan hukuman.”