Sabda Nabi melanjutkan, “Maka mereka naik ke atas langit seraya melapor kepada Allah Ta’ala, ‘Wahai Tuhan kami, hamba-Mu yang mukmin itu biasa kami catat amalnya sehari semalam begini dan begini.’” Lanjut malaikat menyampaikan temuannya, “Namun, kali ini kami melihatnya tertahan oleh tali-Mu (karena sakit). Sehingga kami tidak mencatat apa pun dari amalnya.”
Maka kepada dua malaikat itu, Allah Ta’ala berfirman sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya yang dikutip oleh Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam ‘Uddatush Shabirin, “Catatlah amal yang biasa dilakukan hamba-Ku sehari semalam, tanpa dikurangi sedikit pun.”
“Karena Aku menjamin pahala amal yang darinya Kucegah dari melakukannya, sedangkan ia tetap mendapatkam amal yang telah ia lakukan.”
Maka berbahagialah sebab kita menjadi orang yang beriman. Jika sehat dan dijalani dalam takwa, Allah Ta’ala telah menjanjikan pahala yang agung dan kelak berhak memasuki surga. Sebaliknya, jika Allah Ta’ala takdirkan orang-orang beriman itu mengalami sakit, meski ia telah berusaha sebaik mungkin agar tetap sehat, maka Allah Ta’ala pun menjanjikan pahala berupa surga atas kesabaran yang senantiasa dieja.
Dan, semoga kita bisa menjalani dua takdir itu; dengan yang mana pun. Aamiin. [Pirman/kisahikmah]