Sedangkan orang miskin yang bertakwa, maka mereka akan menjalani hidupnya dengan bersabar seraya mengupayakan kehidupan terbaik. Bagi mereka, bekerja sudah menjadi sebuah ibadah. Sehingga hasil tidak terlalu penting. Bahkan dalam banyak kasus, upaya rezeki untuk mendatangi seseorang jauh lebih besar dari upaya seseorang menyambutnya.
Dalam catatan sejarah pula, banyak orang kaya yang dijerumuskan ke dalam neraka lantaran kesombongan. Mereka menjalani hidup dengan sia-sia, bermewah-mewah, foya-foya, dan maksiat harta lainnya.
Pun, banyak orang miskin yang terjamin neraka sebab senantiasa mengeluh, menjalani hidup dengan meminta-minta, bahkan menggadaikan akidah dengan harta dunia yang tak seberapa demi memenuhi perutnya dengan makanan.
Sebagai penutup, perhatikanlah firman Allah Ta’ala dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam al-Baghawi sebagaimana dikutip Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam ‘Uddatush Shabirin, “Sesungguhnya di antara hamba-Ku ada orang yang hanya layak menjadi orang kaya; yang seandainya Kujadikan miskin, pastilah kemiskinan itu akan merusaknya. Sesungguhnya di antara hamba-Ku ada orang yang hanya layak menjadi orang miskin, yang seandainya Kujadikan kaya, niscaya kekayaan itu membuat dirinya rusak. ” [Pirman/kisahikmah]