Allah Ta’ala membekalinya sikap waspada.
Waspada terhadap semua keburukan dan sebab yang mengantarkan kepadanya, lalu bergegas untuk menjauhinya. Dan waspada dalam melihat sekecil apa pun peluang kebaikan, lantas bersegera mengamalkannya sebelum datangnya ajal yang tiba-tiba.
Allah Ta’ala anugerahi sikap berkasih sayang.
Ialah manifestasi dari Kasih Sayang Allah Ta’ala kepada seluruh makhluk-Nya. Maka orang yang dikehendaki kebaikan padanya amat besar rasa kasih sayangnya kepada seluruh makhluk, namun tetap tegas dengan segala jenis keburukan dan kekufuran di sekitarnya.
Allah Ta’ala membuatnya kaya dengan merasa cukup terhadap yang sedikit.
Mereka memiliki sikap qana’ah. Puas dan cukup dengan sekecil apa pun pemberian, karena menyadari bahwa Zat yang Memberinya adalah Allah Ta’ala Yang Mahabesar. Mereka merasa cukup lantaran memahami hakikat dunia yang amat sementara sehingga tidak pernah berlebih-lebihan dalam melabuhkan harapan.
Allah Ta’ala membuatnya mampu melihat kekurangan diri.
Mereka yang dikehendaki kebaikan oleh Allah Ta’ala tidak pernah merasa baik. Kesibukannya adalah memohon ampun dan memperbaiki diri. Mereka selalu merasa serbakekurangan dalam amal. Mereka tidak pernah berbesar hati, sebab menyadari bahwa sebanyak apa pun amal kebaikan tidak akan bisa memasukkannya ke dalam surga, kecuali atas Rahmat dari Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]