Eramuslim.com – “Hormatilah para malaikat pengawas mulia yang mencatat amalmu.” Imam al-Harits al-Muhasibi.
Saking seringnya malaikat Jibril ‘Alaihis salam berpesan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam agar berbuat baik kepada tetangga, beliau mengira bahwa tetangga merupakan ahli waris. Tetangga, sedekat apa pun, dia pasti berada di rumah yang berbeda dengan kita. Ada dinding yang menghalangi kediamannya dengan kediaman kita. Ada jarak antara mereka dengan kita.
Dalam kehidupan kita, ada sosok yang harus lebih kita hormati dibanding para tetangga. Jika para tetangga masih berjarak, tidak ada lagi jarak antara kita dengan sosok tersebut. Tiada satu pun hijab. Mereka bisa melihat kita secara keseluruhan. Mereka adalah para malaikat yang ditugaskan oleh Allah Ta’ala untuk mengawasi dan mencatat seluruh amal yang kita kerjakan.
Imam Ibnu Abi Jamrah al-Andalusi berkata, “Para malaikat merasa senang melihat pahala hamba, bahkan lebih senang daripada si hamba sendiri ketika melihat pahala yang dia peroleh. Begitu pula kesedihan dan nestapa para malaikat ketika melihat balasan keburukan dan kemaksiatan seorang hamba, jauh lebih besar daripada kesedihan dan nestapa si hamba sendiri ketika melihat balasan keburukan dan kemaksiatan yang dia terima.”
Kesedihan para pelaku kemaksiatan dan keburukan baru dirasakan di akhirat, saat dibagikan catatan amal semasa di dunia. Namun, para malaikat sudah terlebih dahulu merasa sedih ketika manusia yang dia catat amalnya melakukan keburukan dan kemaksiatan di dunia.