Eramuslim.com – Kisah-kisah seperti ini perlu kita angkat lagi. Sangat perlu disebarkan agar sebagian kita menyadari kemestian hidup. Apalagi di zaman ketika dunia begitu menggoda, bahkan banyak sekali pemuka-pemuka agama berpeci yang sibuk berkeliling dari satu tempat ke tempat lain untuk menjual seminar kaya, untuk mengajak jamaah menjadi melimpah harta dalam hitungan hari, pekan, bahkan bulan.
Bukan bermakna anti-kaya. Justru, kita harus bersikap kritis dan memahami hakikat kaya yang sebenarnya.
Tersebutlah seorang alim Rabbani di zaman kekhilafahan Bani Umayah. Namanya Qais bin Abu Hazim. Dengan langkah yang tegap, pandangan yang lurus, serta keberanian penuh, dia bertamu ke pusat kekuasaan. Menemui sang khalifah.
Sesampainya di istana, sang khalifah menyampaikan satu pertanyaan, “Mengapa kita membenci kematian dan menyukai kehidupan dunia, wahai Abu Hazim?