Iman dan penawaran khusus Allah Subhanahu wa Ta’ala
Seorang pemburu pahala akan memiliki kepercayaan yang besar terhadap apa-apa yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Pahala besar yang diberikan untuk perbuatan kecil mungkin tampak tidak seimbang. Tapi, setelah sumber berita ini diverivikasi, dan diketahui bahwa kabar tersebut benar, maka itu dianggap sudah cukup bagi orang-orang yang percaya janji-Nya, dan segera saja menghilangkan keraguan yang ada padanya selama ini.
Kepercayaan tersebut menunjukkan tingkatan iman seseorang yang tinggi kepada Allah dan Rasul-Nya. Selain itu, kepercayaan ini bukan klaim belaka. Hal ini dibuktikan dengan tindakan; antusiasme yang tinggi untuk mengambil keuntungan dari penawaran khusus mereka terus-menerus.
Prasangka baik kepada Allah
Sikap orang-orang yang melakukan tindakan ini juga berarti menunjukkan bahwa mereka berpikir positif kepada Allah (husnudzon) yang merupakan salah satu ciri orang-orang beriman dalam Islam.
Menariknya, dalam sebuah hadis, Nabi menghubungkan sifat ini dengan praktik mengingat Allah (zikir), yang pada gilirannya, menggiring seseorang untuk mengambil ‘penawaran khusus’.
Nabi Saw bersabda, “Allah berfirman, Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat sendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat. (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
Dalam hadis ini, Allah dijelaskan begitu penuh kasih. Sehingga, orang-orang yang percaya dan setia kepada Allah, akan berani menghabiskan seluruh waktunya untuk mengabdi pada-Nya, dan tak lupa pula mengambil ‘penawaran khusus’ ini guna memaksimalkan pahala.