Isra Mikraj Nabi Muhammad Itu Ilmiah, Begini Penjelasannya

“Sungguh,” kata mereka. “Dia di mesjid sedang bicara dengan orang banyak.”

“Dan kalaupun itu yang dikatakannya,” kata Abu Bakar lagi, “tentu dia bicara yang sebenarnya. Dia mengatakan kepadaku, bahwa ada berita dari Tuhan, dari langit ke bumi, pada waktu malam atau siang, aku percaya. Ini lebih lagi dari yang kamu herankan.”

Abu Bakar lalu mendatangi Nabi dan mendengarkan ia melukiskan Bait’l-Maqdis. Abu Bakar sudah pernah berkunjung ke kota itu.

Selesai Nabi melukiskan keadaan masjidnya, Abu Bakar berkata: “Rasulullah, saya percaya.”

Sejak itu Muhammad memanggil Abu Bakar dengan “AshShiddiq”. Maknanya, Yang tulus hati, yang sangat jujur.

Alasan mereka yang berpendapat bahwa isra itu dengan jasad ialah karena ketika Quraisy mendengar tentang kejadian Suraqa mereka menanyakannya dan mereka yang sudah beriman juga menanyakan tentang peristiwa yang luar biasa itu. Mereka memang belum pernah mendengar hal semacam itu. Lalu diceritakannya tentang adanya kafilah yang pernah dilaluinya di tengah jalan. Ketika ada seekor unta dari kafilah tersesat, dialah yang menunjukkan.

Pernah ia minum dari sebuah kafilah lain dan sesudah minum lalu ditutupnya bejana itu. Pihak Quraisy menanyakan hal tersebut. Kedua kafilah itupun membenarkan apa yang telah diceritakan Muhammad itu.

“Saya kira, kalau dalam hal ini orang bertanya kepada mereka yang berpendapat tentang isra dengan ruh itu, tentu mereka tidak akan merasa heran sesudah ternyata ilmu masa kita sekarang ini dapat mengetahui mungkinnya hypnotism menceritakan hal-hal yang terjadi di tempat-tempat yang jauh,” ucap .Haekal,

Apalagi dengan ruh yang dapat menghimpun kehidupan rohani dalam seluruh alam ini. Dengan tenaga yang diberikan Tuhan kepadanya ia dapat mengadakan komunikasi dengan rahasia hidup ini dari awal alam azali sampai pada akhirnya yang abadi.[Miftah H. Yusufpati/sindonews]