“Jika seorang mukmin mengerjakan suatu dosa,” sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, “maka akan timbul noda hitam di dalam hatinya.” Lanjut Nabi dalam riwayat Imam Tirmidzi dan an-Nasa’i ini, “Jika ia bertaubat, menarik diri dari dosa itu dan mencari ridha Allah Ta’ala, maka hatinya menjadi jernih.” Sebaliknya, “Jika dosanya bertambah, maka bertambah pula nodanya sehingga memenuhi hatinya.”
Dosa yang semakin banyak itulah yang disebut ar-Ran (penutup) sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, “Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hatinya.” (Qs. al-Muthaffifiin [83]: 14)
Dijelaskan oleh Imam Ibnu Jarir ath-Thabari, ketika dosa semakin menumpuk dan menutupi mata hati, “Maka tidak ada jalan bagi iman untuk masuk ke dalamnya, dan tidak ada jalan bagi kekufuran untuk keluar dari darinya.”
Inilah yang terjadi ketika seseorang bergelimang dalam dosa. Hingga dosa itu menutupi seluruh hati dan pendengaran, dan juga penglihatannya. Mereka menjadi sosok yang sombong dan tidak mau menerima kebenaran sekalipun cahaya kebenaran itu seterang bulan ketika purnama.
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari ketertutupan hati, dan menjadikan kebenaran mudah masuk kemudian bersemayam di dalam hati kita semua. Aamiin. [Pirman/kisahikmah]