“Di atas jalan-jalan dan celah-celah Kota Madinah,” sabda Sang Nabi pada suatu ketika, “terdapat para malaikat.” Karena dijaga oleh para malaikat itu, lanjut Rasulullah Saw sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Maka ia tidak akan dapat dimasuki oleh wabah Tha’un maupun Dajjal.”
Itulah Kota Kenabian yang dijadikan oleh Rasulullah Saw sebagai tempat hijrah. Kota yang di atasnya berdiri Masjid Nabawi. Sebuah masjid penuh keberkahan yang disunnahkan untuk dikunjungi, mendampingi Masjid al-Haram di Makkah dan Masjid al-Aqsha di Palestina. Masjid yang jika shalat di dalamnya, maka diganjari pahala seperti shalat seribu kali di Masjid selainnya dan selain kedua Masjid mulia tersebut (Masjid al-Haram dan al-Aqsha).
Di kota yang terlindung dari Dajjal itu, Rasulullah Saw mendirikan Negara Islam yang pertama kali. Di sana pula beliau mendidik genersi-generasi terbaik dengan tarbiyah Islamiyah selama satu dekade. Di kota itu, Nabi Saw menyiapkan panglima-panglima perang, politikus ulung, penulis hebat, dan sosok-sosok lain yang namanya harum dalam catatan sejarah hingga akhir zaman.
Sebab di kota itu terjamin banyak keberkahan, moga Allah Ta’ala berkenan memperjalankan kita semua untuk berkunjung, beribadah dan menjejaki sejarah kehidupan Rasulullah Saw dan sahabatnya di kota nan penuh kemuliaan itu. [Pirman/kisahikmah]