Dzus-Suwaiqatain adalah orang yang memiliki dua betis kecil. Selain itu, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Abbas, “Seolah-olah aku mengenalnya seperti orang berkulit hitam dan berkaki bengkok yang melepas batu Ka’bah satu persatu.”
Selain memiliki betis yang kecil dan bengkok, Dzus-Suwaiqatain digambarkan sebagai sosok yang botak. Ia menghancurkan Ka’bah dengan melepaskan perhiasannya dan menurunkan kiswah (penutupnya), menggunakan sekop dan linggisnya.
“Ka’bah akan dirusak oleh Dzus-Suwaiqatain dari Habasyah; dicopotnya perhiasan Ka’bah, dan dilepas kiswahnya.” Lanjut Imam Ahmad sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, “Seolah-seolah aku menyaksikan Dzus-Suwaiqatain sebagai seorang yang botak lagi berkaki bengkok.” Selain itu, “Ia menghantam Ka’bah dengan sekop dan linggisnya.”
Lantas, kapankah hal ini terjadi? Dari hadits shahih Imam Bukhari yang diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Baitullah ini akan tetap dijadikan tempat menunaikan ibadah haji dan umrah (sampai) setelah keluarnya Ya’juj dan Ma’juj.”
Kita beriman kepada Allah Ta’ala dan semua kabar yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Terkait detailnya, Allah Ta’ala Maha Mengetahui, dan tak ada dusta dalam sabda Nabi yang mulia. Tiada perkataan yang lebih benar dari firman-Nya, dan tak ada kabar dari manusia yang lebih jujur selain sabda Nabi-Nya.
Riwayat ini kami nukil dari Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim anggitan Imam Ibnu Katsir, saat beliau menafsirkan surat al-Baqarah ayat 125-128. [Pirman/kisahikmah]