بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ كُلِّ شَرِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللهُ يَشْفِيْكَ، بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ
“Dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari segala kejahatan jiwa dan mata (ain) orang yang dengki, mudah-mudahan Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
Doa ini dibaca sebanyak tiga kali. Inilah cara meruqyah yang disyariatkan dan juga bermanfaat.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membacakan doa itu ke dalam air untuk Tsabit bin Qais Radhiyallahu Anhu dan memerintahkannya untuk mandi menggunakan air tersebut.
Keterangan ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Ath-Thibb (pengobatan) dengan sanad yang hasan.
Sementara itu, ada riwayat lainnya yang menerangkan macam-macam ruqyah yang dicontohkan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Di antaranya adalah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah meruqyah sebagian shahabat yang sakit dengan membaca,
اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اِشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
“Ya Allah, Tuhan Yang Memelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah dia, Engkau-lah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan hanya kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit sedikit pun.” (HR. Al-Bukhari).
Demikian dikutip dari kitab Durus Al-Am karya Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim.