Eramuslim.com – Agama Islam mengajarkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua merupakan amalan yang utama. Bahkan, perintah untuk berbakti kepada orang tua dikaitkan dengan perintah untuk menyembah kepada Allah Ta’ala.
Setiap orang yang lahir ke atas dunia ini adalah anak dari orang tuanya. Oleh karena itu, anak harus berbakti kepada keduanya, baik kepada yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Salah satu bentuk berbakti kepada orang tua setelah meninggal adalah berdoa kepada Allah dan memohonkan rahmat dan ampunan untuk mereka, menunaikan wasiatnya, bersedekah untuk keduanya, menyambung silaturrahim yang dulu disambungnya.
Semua tindakan ini dihimpun oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, yakni ketika seseorang dari kalangan Anshar bertanya kepada beliau,
يَا رَسُوْلَ اللهِ هَلْ بَقِيَ عَلَيَّ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ بَعْدَ مَوْتِهِمَا أَبَرُّهُمَا بِهِ؟
“Wahai Rasulullah, masih adakah kewajibanku untuk berbakti kepada orang tua setelah keduanya meninggal?”
قَالَ نَعَمْ خِصَالٌ أَرْبَعَةٌ الصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا وَاْلاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيْقِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لاَ رَحِمَ لَكَ إِلاَّ مِنْ قِبَلِهِمَا فَهُوَ الَّذِي بَقِيَ عَلَيْكَ مِنْ بِرِّهِمَا بَعْدَ مَوْتِهِمَا
Beliau menjawab, “Ya. Ada empat tindakan; menshalatkan dan memohonkan ampun untuk keduanya, melaksanakan janji keduanya, memuliakan teman keduanya, menyambung tali silaturrahim dengan kerabatnya. Itulah kewajibanmu untuk berbakti kepada orang tua setelah keduanya meninggal.” (HR. Al-Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).