Eramuslim – PERNAH terganggu ketika lalat hinggap di minuman atau makanan Anda? Apa reaksi yang biasa Anda lakukan? Mengusirnya dan berharap si lalat tak hadir lagi? Mulai sekarang, kebiasaan itu sebaiknya jangan dilakukan lagi.
Sekali pun kita tahu kalau makanan yang sudah dihinggapi lalat berarti kotor karena kontaminasi yang dibawa si lalat. Namun, Rasulullah mengajarkan hal lain. Apa itu?
Dalam buku yang berjudul “Sains dalam Alquran: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah” karya Dr. Nadiah Thayyarah, diriwayatkan dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, “Jika lalat hinggap di minuman kalian, hendaknya kalian menyelupkannya lalu mengambilnya lagi. Karena di salah satu sayapnya terdapat penyakit, sementara di sayapnya yang lain terkandung obatnya.” (HR. Bukhari dan Ahmad).
Hadis ini termasuk mukjizat medis Nabi yang harus dicatat oleh sejarah kedokteran dengan tinta emas. Empat belas abad silam, hadis ini telah menyebutkan adanya sumber penyakit dan faktor penyembuh pada dua sayap lalat.
Berbagai riset dan percobaan ilmiah modern telah membenarkan rahasia tersembunyi di balik hadis ini. Bahw ada satu keistimewaan di salah satu sayap lalat, yaitu dapat menyingkirkan bakteri. Atas dasar itu, jika lalat jatuh ke dalam minuman atau makanan dan menyebarkan bakteri yang menempel di sayap, maka pembasmi bakteri itu terdapat di sayapnya yang lain. Di tubuh lalat ada penyakit, dan di sana pula ada obatnya.