Eramuslim – WAFATNYA KH Maimoen Zubair di Tanah Suci menyisakan duka yang mendalam bagi umat Islam di Indonesia, lantaran semasa hidupnya Mbah Moen dikenal sebagai pemuka agama yang sangat disegani karena kesalehan dan kealimannya.
Sebagian besar jemaah haji, tentunya menginginkan wafat saat sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci Makkah dan Madinah karena mereka percaya ketika meninggal di sana akan mendapat predikat mulia.
Salah satu dalil Nabi Muhammad SAW mengatakan tentang keutamaan wafat di Tanah Suci.
مَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَمُتْ بِهَا فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ يَمُوتُ بِهَا
“Barangsiapa yang ingin mati di Madinah, maka matilah di sana. Sesungguhnya aku akan memberi syafa’at bagi orang yang mati di sana”. [HR Ahmad & Tirmidzi]
Namun yang dimaksud mati di sini adalah bukan dalam kesengajaan. Melainkan karena faktor sakit atau memang sudah takdir dari Allah SWT.
أمر بالموت بها وليس ذلك من استطاعته ، بل هو إلى الله تعالى ، لكنه أمر بلزومها والإقامة بها بحيث لا يفارقها
“Perintah agar meninggal di Madinah bukanlah dengan usahanya sendiri, tetapi kembali kepada Allah (sesuai dengan takdir Allah). Hendaknya ia tetap bertahan tinggal di Madinah dan berusaha tidak meninggalkannya.” [Tuhfatul Ahwadzi 10/286]