Eramuslim – Maksiat memiliki berbagai dampak yang buruk, tercela, serta membahayakan hati dan badan di dunia maupun di akhirat. Jumlah maksiat tidak diketahui secara pasti, kecuali oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, di antara dampak kemaksiatan yang dimaksud salah satunya menghalangi masuknya ilmu. Ilmu merupakan cahaya yang Allah masukkan ke dalam hati, sedangkan maksiat merupakan pemadam cahaya tersebut.
Ketika Imam asy-Syafi‘i duduk sambil membacakan sesuatu di hadapan Imam Malik, kecerdasan dan kesempurnaan pemahamannya membuat syaikh ini tercengang. Beliau pun berujar, “Sesungguhnya aku memandang Allah telah memasukkan cahaya ke dalam hatimu, maka janganlah kamu memadamkan cahaya tersebut dengan kegelapan maksiat”.
Imam asy-Syafi’i berkata dalam syairnya,
شكوت إلى وكيع سوء حفظي ، فأرشدني إلى ترك المعا صي
وقال اعلم بأن العلم فضل ، وفضل الله لا يؤتاه عاص
“Aku mengadu kepada Waki’ tentang buruknya hafalanku. Dia menasehatiku agar aku tinggalkan kemaksiatan. Dia pun berkata: ‘Ketahuilah, sesungguhnya ilmu itu karunia. Dan karunia Allah tidak akan diberikan pada orang bermaksiat,” Diwan asy-syafii, al-Fawa-idul Bahiyyah dan Syarh Tsulatsiyyatil Musnad. (rol)