Kelompok yang celaka ini disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam Firman-Nya,
“Dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan.” (Qs. Yaa Siin [36]: 12)
Dalam menafsirkan ayat ini, Imam al-Ghazali menyebutkan, Allah Ta’ala mencatat semua amal yang telah dikerjakan oleh seseorang dan semua jejak yang ditinggalkan. Jejak yang dimaksud adalah keburukan yang mereka kerjakan dan diteladani oleh generasi-generasi setelahnya.
Alangkah celakanya kelompok ini. Kemudian sang Imam menjelaskan beberapa contoh orang yang sudah mati, tapi dosanya kekal dan terus bertambah hingga ratusan tahun setelah kematiannya.
Ialah para penguasa atau hakim yang memutuskan sebuah hukum atau undang-undang yang menyelisihi hukum Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, para penulis yang menuangkan buah pemikiran berupa kerusakan moral umat dan agama, semua orang yang menyeru di jalan keburukan, pengarang lagu erotis serta penyanyinya, serta semua orang yang setelah mati tapi keburukan yang pernah dilakukan senantiasa hidup.
Mari merenung sejenak. Apa pekerjaan yang kita jalani selama ini? Adakah jejak kebaikannya bagi umat? Ataukah justru menjadi contoh dalam berbagai banyak bidang kehidupan?
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]