Eramuslim – DALAM setahun Allah anugerahkan hari-hari istimewa untuk kaum muslimin. Selain 10 malam akhir bulan Ramadhan, ulama menjelaskan pula ada 10 hari awal Dzulhijjah. Bahkan 10 awal Dzulhijjah ini lebih istimewa atau utama dari pada 10 malam terakhir Ramadhan. Dan ada pula 10 awal Muharram.
Adapun 10 awal Dzulhijjah, maka tak ada yang menyamainya (atau bahkan melebihi) keutamaannya kecuali orang yang berjihad dengan seluruh jiwa dan raganya sehingga tidak bersisa apa pun dari dirinya dan dia tidak kembali/pulang karena syahid di jalan Allah.
Maka ketika Naabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat seseorang berdoa, Ya Allah, berikanlah sesuatu yang afdal sebagaimana yang diberikan pada hamba-hamba-Mu yang saleh. beliau shalallahu alaihi wasallam pun berkata, Kalau begitu tunggangilah kudamu dan berjuanglah untuk mati syahid.
Jihad adalah amalan yang besar. Bahkan puncak dari Islam. Jihad seperti itu dapat menyamai amalan di 10 pertama bulan Dzulhijjah. Namun bila dibandingkan dengan amalan lain di luar amalan 10 hari pertama Dzulhijjah, maka Jihad adalah amalan yang besar dan tak tertandingi.
Ibnu Rajab berkata, Amalan yang sebenarnya kurang afdal jika dilakukan di waktu utama, maka ia bisa menandingi amalan afdal yang dilakukan di hari lainnya, bahkan amalan yang kurang afdal bisa bertambah dan berlipat ganjarannya,.
Semoga Allah memberi hidayah kepada kita untuk dapat memanfaatkan sisa 10 hari pertama Dzulhijjah dengan sebaik-baik amalan. (Inilah)