Eramuslim.com – Jika syarat utama masuk ke dalam surga adalah kualitas dan kuantitas amal, entah berada di tingkat mana kita berada. Bahkan, amat kecil kemungkinan bagi kita yang sedikit dan kurang berkualitas amalnya untuk layak mendapat jatah menghuni tempat penuh kenikmatan itu.
Pasalnya, jika dibandingkan, amalan kita dengan para pendahulu umat ini ibarat setetes air dari jarum di tengah luasnya samudra. Amat tak layak dibandingkan, sebab mereka telah naik ke atas langit ke tujuh, sementara kita justru masih sibuk di lapisan bumi ke tujuh. Menyedihkan!
Kesedihan inilah yang dialami oleh sahabat Anas bin Malik Ra. Sosok yang lama menemani dan menjadi pelayan Nabi ini mengalami kesedihan mendalam sebab mengingat amalan beliau jika dibandingkan dengan Rasulullah Saw, Abu Bakar ash-Shidiq dan Umar bin Khaththab.
Namun, ketika mendengar sebuah hadist amat mulia dari Rasulullah Saw, ia langsung merasa sumringah; bahagia tak terkira. Katanya penuh keyakinan, “Seandainya ada yang mau menukar hadits ini dariku dengan sepenuh bumi berisi emas, aku tak akan memberikannya,”