Jika ditelisik lebih dalam, kita temukan bahwa sabar adalah amalan hati. Dengan demikian, dalam masalah urusan dan amalan hati, hendaknya kita bisa belajar kepada langit yang amat luas.
Nabi Muhammad SAW tak pernah menyisakan sedikit pun noda bernama kebencian, permusuhan, apalagi dendam kepada siapa pun yang memandangnya secara salah. Beliau justru sangat ingin mereka yang memusuhinya dapat diberikan kebaikan langsung dari tangannya.
Seperti seorang kafir Quraisy yang selalu meludahi beliau kala menuju Ka’bah untuk ibadah. Saat tak ada ludah meluncur kepada beliau dan diketahui bahwa yang biasa melakukannya sedang sakit, Nabi Muhammad SAW langsung menjenguknya. Dan, bersyahadatlah orang yang membencinya itu.
Adapun terhadap bumi, segala macam tanaman tumbuh. Hal ini memberikan pelajaran bahwa hidup harusnya bisa menumbuhkan kebaikan, kemaslahatan, persaudaraan, keadilan, dan kasih sayang. Bukan sebaliknya, permusuhan, pertengkaran, dan perkelahian. Itulah energi yang harus ada dalam diri kita semua, insan beriman. (rol)
OLEH IMAM NAWAWI