Eramuslim.com – Keseimbangan adalah salah satu ciri kesempurnaan ajaran Islam. Kaum muslimin hidup di dunia, maka mereka harus memakmurkannya dengan kerja-kerja untuk kemakmuran sesama. Namun, hal itu tidak boleh menguasai hatinya sehingga berambisi terhadap dunia dan melupakan akhirat.
Sebab, siapa yang meminta dunia; Allah Ta’ala akan kabulkan permintaannya, dan tak akan berikan jatah untuknya di akhirat. Sedangkan mereka yang menjadikan akhirat sebagai obsesi tertinggi; Allah Ta’ala akan bahagiakan mereka di dunia dan akhirat.
Bahagia di dunia tidak identik dengan pencapaian materi. Bahagia adalah amalan hati yang kriterianya sudah dijelaskan oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Berikut ini empat hal yang merupakan kebaikan dunia dan akhirat sebagaimana dinasihatkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam riwayat Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Hati yang Syukur
Menerima semua nikmat yang Allah Ta’ala berikan dengan hati lapang dan memanfaatkannya untuk beribadah kepada-Nya. Syukur yang sempurna dilakukan dalam tiga tahap; hati, lisan dan perbuatan. Maka syukurnya hati adalah awal mula syukur dengan lisan dan perbuatan.
Hati yang syukur akan senantiasa ridha dengan ketetapan Allah Ta’ala. Meski sebanyak apa pun nikmat yang Dia berikan, orang-orang yang bersyukur akan senantiasa menggunakannya di jalan taat dan tak sedikit pun menjerumuskan mereka dalam dosa atau maksiat.