Dengan bersikap jujur, kita akan memperoleh jalan keluar dari urusan kita sehingga diberikan kemudahan dan dihindarkan dari kesulitan.
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan kepada neraka. Jika seseorang suka berdusta dan berupaya untuk berdusta maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR Bukhari dan Muslim).
“Berkata jujur membawa ketenteraman hati, sedangkan berbohong menimbulkan kebimbangan.” (HR Tirmidzi). Dari ayat, hadis, dan kisah di atas maka dapat dikatakan bahwa kejujuran menimbulkan efek positif. Pertama, memperoleh jalan keluar dari urusan. Kedua, mengantarkan kepada kebaikan yang akan mengantarkan ke surga. Ketiga, memperoleh ketenteraman hati. Keempat, menghalangi perbuatan dosa.
Rasulullah SAW sebagai panutan kita mempunyai beberapa sifat utama dan yang pertama adalah shidiq yang artinya jujur. Kita hendaknya menyadari kejujuran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran adalah akhlak mulia yang utama bagi orang-orang yang beriman dan menjadi pengantar untuk akhlak mulia yang lain. (rol)