Syaikh Abdul Ilah bin Husain Al Afraj menjelaskan dalam Mafhum Al Bidah wa Atsaruhu fil Fatwa (Konsep Bidah dan Toleransi Fiqih), bahwa doa semacam ini merupakan contoh adanya hal baru yang diciptakan sahabat dan disetujui oleh Rasulullah.
Dalam ulumul hadis, hal seperti ini disebut sebagai hadis taqriri. Yakni perkataan atau perbuatan sahabat yang disetujui oleh Rasulullah. Sebab, ada pula hal barubaik perkataan atau perbuatan sahabat-yang tidak disetujui oleh Rasulullah sehingga sahabat tersebut tidak meneruskannya. Wallahu a’lam bish shawab. (Inilah)