Ibnu Abbas mengatakan, Hadis ini agung. Zikir yang ada dalam hadis di atas harus diperhatikan dan diperbanyak mengucapkannya ketika dalam kesulitan, dan ketika menghadapi perkara-perkara yang besar.
Ath-Thabari berkata, Kaum salafush-shalih selalu berdoa dengan hal itu dan mereka menyebutnya doa ketika dalam kesulitan.
Jika ada yang berpendapat, ini hanyalah bacaan zikir dan tidak ada sesuatupun yang mengandung ucapan doa. Maka ada dua jawaban atas hal itu;
Pertama, ucapan zikir ini sebagai pembuka untuk berdoa, lalu seseorang berdoa menyampaikan kehendaknya.
Kedua, jawaban Sufyan bin Uyainah, dia berkata, Tidakkah engkau mengetahui firman Allah Taala dalam hadits Qudsi yang artinya Siapa saja yang disibukkan oleh berzikir kepadaku daripada berdoa meminta agar terpenuhi hajatnya; maka Aku akan memberikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku karuniakan kepada hamba-hamba-Ku yang berdoa memohon sesuatu.
An-Nawawi mengatakan, yang benar adalah keutamaan dalam hadis ini tidak dikhususkan bagi kalangan tertentu. Wallahu Alam.
Jadi, jika Anda dilanda kesulitan maka ucapkanlah, La Ilaha Illallahul Azhimul Halim, La Ilaha Illallahu Rabbul Arsyil Azhim, La Ilaha Illallahu Rabbus Samawati wa Rabbul Ardhi wa Rabbul Arsyil Karim (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Agung lagi Lemah-Lembut, Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Tuhan Pemilik Arsy yang agung, Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Tuhan pemilik langit dan bumi, dan pemilik Arsy yang mulia).
Jika mau, Anda boleh menyebutkan permintaan Anda kepada Allah setelah mengucapkan dizikir ini. Jika tidak mau, maka membaca zikir ini saja sudah cukup bagi Anda. (Inilah)
Sumber Fimadani