Bukan hanya itu, masih ada bonus bagi dua golongan ini.
“Mereka memiliki tikar tidur dari neraka”
Inilah alas tidurnya. Inilah tikarnya. Inilah kasurnya. Boro-boro empuk, bahan dasarnya saja api. Bukan sekadar api, melainkan api neraka dengan panas ribuan hinga jutaan kali panas di dunia.
“Dan di atas mereka ada selimut.”
Bukan hanya panas di bawah, di alas. Tapi juga panas di atas. Bahkan jika dipahami sebagai makna selimut, ia bukan hanya di atas, melainkan melingkupi, menutupi dan membungkus di sekujur tubuh.
Yang demikian ini merupakan penjelasan Imam Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi, Imam adh-Dhahhak bin Muzahim, dan Imam as-Suddi.
“Demikianlah kami memberikan balasan kepada orang-orang yang zhalim.” (Qs. al-A’raf 7]: 41)
Itulah upahnya. Itulah buahnya. Itulah harganya. Itulah hadiahnya. Siapa saja yang mendustakan dan sombong menyikapi ayat-ayat Allah Ta’ala, mereka itulah kelompok yang zhalim.
Na’udzubillahi min dzalik.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]