Eramuslim.com – Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam merupakan bapak dari para Nabi dan Rasul. Dari darah daging beliau, lahirlah Nabi Ismail dan Nabi Ishaq ‘Alaihimas salam. Dari keduanya, terlahirlah para Nabi-nabi dan Utusan-utusan setelahnya hingga Nabi Isa ‘Alaihis salam dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Nabi Ibrahim berjuluk khalilullah, kekasih Allah Ta’ala. Guna meneladaninya, syariat ibadah haji, khitan, qurban, dan lain sebagainya diperintahkan oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala telah memilihnya sebagai kekasih sebagaimana pilihan-Nya kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menjadi Nabi terakhir dan imam para Utusan Allah Ta’ala.
Hal ini juga menjadi bukti, bahwa risalah dari Allah Ta’ala tersambung. Sejak Nabi Adam ‘Alaihis salam hingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, semuanya mendakwahkan tauhid; mengesakan Allah Ta’ala dan tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu pun selain-Nya.
Sebagai salah satu kemukjizatan bagi para Nabi dan bukti Mahakuasa-Nya Allah Ta’ala, Dia Ta’ala pernah mempertemukan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan para nabi sebelumnya. Peristiwa ini terjadi di malam Isra’ Mi’raj.