Ada yang mencintai pertempuran? Siapa manusia yang mendamba hidup serbakekurangan dengan ancaman kehilangan nyawa setiap saat? Siapa yang ridha meninggalkan pasangan hidup, anak-anak, keluarga, dan semua pencapaian materi duniawinya?
Sungguh, jihad itu dibenci. Sungguh, jihad itu tidak sesuai dengan fitrah manusia yang mencintai kenyamanan dan kenikmatan dalam hidup.
Namun, orang-orang beriman memahami hal ini dengan baik. Orang-orang beriman ialah mereka yang mengesampingkan kenikmatan fisik demi pencapaian ruhani. Orang-orang beriman ialah mereka yang menceraikan dunia dan sangat mengharapkan kehidupan akhirat yang abadi dengan seluruh kenikmatannya.
Itulah sebabnya hingga orang-orang beriman bergegas dalam jihad. Sebab mereka memahami, jihad merupakan satu di antara sekian banyak puncak amalan di dalam Islam yang mulia.
“Dan puncak Islam yang tertinggi,” sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam at-Tirmidzi Rahimahumallahu Ta’ala dengan derajat hasan ini, “ialah jihad.”
Bersunguh-sungguhlah, wahai kaum Muslimin. Siapkan diri, fikiran, dan ruhani. Agar engkau layak terpilih sebagai satu di antara sekian banyak pejuang di jalan Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]