Kini, kita mendapati kebenaran sabda yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim dengan sanad shahih ini. Kita bisa menjumpainya di banyak masjid kaum Muslimin, di berbagai daerah bahkan negara.
Dengan tidak bermaksud mendiskreditkan ornag-orang shalih yang senantiasa menjaga masjid, mari mengakui fakta ini. Ada segelintir orang yang menggunakan masjid hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, tanpa niat sedikit pun untuk memajukan kaum Muslimin dan membaguskan kualitas iman kepada Allah Ta’ala.
Pernahkah Anda menjumpai muda-mudi yang asyik bercengkerama di masjid, padahal mereka bukan muhrim? Pernahkah kita menjadi saksi orang-orang yang menggunakan masjid hanya untuk keperluan buang air dan membersihkan badan, tanpa aktif beribadah dan menggunakannya untuk keperluan iman yang jauh lebih penting?
Bahkan, ada masjid-masjid yang didirikan untuk kepentingan duniawi semata. Orang-orang berkumpul di masjid, tapi yang menjadi bahasannya adalah dunia dan harta. Yang dikaji bukan bagaimana mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan beragam ibadah yang disyariatkan, tapi malah mengajarkan bagaimana manusia bergegas mengejar dunia atas nama anjuran kaya.
Lantaran berkurangnya nilai spiritual masjid itu pula, hendaknya kita melakukan introspeksi diri. Apakah kita masuk dalam golongan yang berupaya memperbaiki dengan menjadi ahli masjid yang kelak dinaungi Allah Ta’ala, atau justru menghindar dengan dalih agar terjaga dari fitnah?
Semoga Allah Ta’ala mudahkan langkah kita untuk mengurusi rumah-rumah-Nya yang tersebar di seantero muka bumi ini. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]