Di Masjid Baitul Mughni, Gatot Subroto Jakarta Selatan, Eramuslim bertemu dengan petugas masjid yang sedang menjaga sepatu jamaah yang sedang shalat.
Di balik payung yang melindunginya dari terik matahari, petugas itu bersedia cerita tentang dirinya kepada Eramuslim. Walau sebenarnya prihatin, ia masih mampu memperlihatkan canda dan senyum. Berikut penuturan singkatnya.
Nama bapak siapa?
Romdoni
Sudah berapa lama Pak Romdoni jadi penunggu sepatu di masjid?
Sebetulnya tugas saya marbot masjid. Saya nungguin sepatu cuma sambilan kalau jamaah yang shalat banyak. Kasihan kalau sampe hilang. Kalau lama kerjanya sih masih baru. Kira-kira 16 tahun.
Bapak betah kerja selama itu?
Ya habis mau kerja apa lagi. Hitung-hitung cari berkah kerja di masjid.
Usia Bapak berapa?
Saya lahir tahun 58.
Tugas Pak Romdoni apa saja?
Bersihin kamar mandi, tempat wudhu; pokoknya kebersihan masjid lah. Semua saya kerjain.
Dari jam berapa bapak datang ke masjid?
Dari pagi sekali. Pulang jam empat sore.
Anak sudah berapa?
Tujuh.
Apa cukup gaji bapak?
Ya dicukup-cukupin aja. Nggak baik kalau bilang nggak cukup di masjid. Ada juga sih orang sini yang nyuruh ngebersihin kamar mandi, lumayan buat nambahin dapur.
Anak-anak masih sekolah?
Alhamdulillah, semua sekolah. Dari tujuh anak saya, baru satu yang lulus SMA. Sekarang dia sudah menikah.
Tinggalnya di mana?
Nyampur sama saya.
Masih muat?
Rumah saya cuma 30 meter per segi. Kalau diperhatiin, kayak sarang tawon. Kelihatan kecil, isinya banyak. He..he..he.