“Siapa yang terbiasa beristighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari kesempitannya dan kelapangan dari kesedihannya, serta memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (HR. Abu Dawud).
Sementara para ahli jiwa mengatakan, orang-orang yang menderita komplikasi kejiwaan biasanya diakibatkan oleh tekanan batin sejak anak-anak, atau akibat peristiwa traumatik yang mereka alami. Saat beranjak dewasa, perasaan tertekan itu semakin membesar hingga menyebabkan komplikasi kejiwaan, bahkan dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Oleh karenanya, dalam ilmu psikologi modern sangat sesuai dengan hadist Nabi, yakni tentang istighfar dan faedahnya dalam menghilangkan tekanan jiwa manusia. Hal ini merupakan mukjizat nabawi di bidang ilmu kejiwaan.
Saat seseorang mengakui kesalahan dan dosanya lalu memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka perbuatannya itu akan menimbulkan ketenangan batin sehingga tidak lagi merasa bersalah dan berdosa.(okzn)