Eramuslim – JIKA ikhlas ialah rahasia, bagaimanakah kita bisa mengenalinya? Bagaimanakah ciri-cirinya?
Syekh al-Anquri menguaknya dalam salah satu abab pada kitab Munyat al-Waizhin wa Ghunyat al- Muttaizhzhin.
Diriwayatkan dari seorang ahli hikmah: sesungguhnya perumpamaan orang yang beramal karena ria dan sumah adalah seperti orang yang pergi ke pasar, namun memenuhi saku bajunya dengan kerikil.
Orangorang mengatakan, kerikil itu tak dapat memenuhi kebutuhan orang itu. Ia tak dapat apa-apa selain ocehan dari orang lain. Jika ia ingin membeli sesuatu, maka ia tidak bisa membelinya dengan kerikil.
Demikian pula halnya dengan amalan yang dilakukan karena ria dan sumah; tidak ada manfaat amalnya, kecuali sanjungan dari manusia, dan tidak ada pahala sedikit pun baginya di akhirat nanti. Ini ditegaskan dalam firman Allah.
“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (al-Furqan : 23 )