Eramuslim – Media sosial (medsos) merupakan fenomena yang banyak mempengaruhi kehidupan offline masyarakat. Ada sisi baik, ada juga sisi buruk yang dihasilkan dari situ.
Lantas seperti apa harusnya kita bersikap saat bermain dan memperhatikan medsos? Dalam buku Keluarga Andal di Era Digital karya penulis-penulis dari Rumah Keluarga Indonesia disebutkan, menanggapi fenomena yang terjadi di medsos harus disikapi dengan berpikir positif dan berhati bersih.
Misalnya, saat seseorang berlatih berpikiran positif maka jika dia melihat orang lain di sekeliling medsosnya, layaknya ia mendoakan semua untuk kebaikan mereka. Hal ini merupakan salah satu cara membersihkan hati dan berpikiran positif.
Ketika misalnya ada seseorang memposting suatu hal negatif menurut pandangan kita, maka doakanlah agar kebaikan dapat menghampirinya. Begitu pula apabila terdapat kawan atau pun saudara kita yang tertimpa musibah, maka kita dianjurkan untuk mendoakannya.
Berpikir positif dalam agama dikenal dengan istilah husnudzhon. Dan bersikap husnudzhon merupakan akhlak yang terpuji. Sebab berprasangka buruk (suudzhon) adalah tindakan yang dilarang agama.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Hujurat penggalan ayat 12 berbunyi: “Ya ayyuhalladzina amanujtanibu katsiran minazhonni. Inna ’a’dho az-zhonni itsmun,”. Yang artinya: “Wahai orang orang yang beriman, jauhilah dari kamu berprasangka buruk. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa,”. (rol)