Eramuslim.com – Ada hal-hal sederhana yang harus diperhatikan sebagai konsekuensi kemusliman kita. Hal ini dilakukan sebagai wujud meneladani Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Sebab, beliau adalah teladan terbaik dan terdapat ganjaran melimpah bagi siapa saja yang meneladaninya di setiap aktivitas; muamalah atau ibadah.
Di antara teladan yang beliau sampaikan adalah adab-adab memasuki masjid. Misalnya, mengenakan pakaian terbaik, berdoa dalam perjalanan dan saat akan memasuki juga keluar darinya, mendirikan shalat sunnah Tahiyyatul Masjid, duduk dengan rapi dan tawadhu’, memanfaatkan waktu untuk berdzikir, shalat, membaca al-Qur’an atau amal saleh lainnya.
Selain itu, ada juga larangan-larangan yang sebaiknya kita hindari saat berada di rumah Allah Ta’ala itu. Seperti membicarakan kesia-sian, apalagi ghibah dan fitnah, menimbulkan keramaian dan kekacauan, mencari barang hilang, dan hal-hal tak berkenan lainnya.
Saking detailnya, demi menjaga kenyamanan kaum Muslimin yang berada di masjid, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam secara khusus menyebutkan satu jenis makanan, yang jika dimakan, maka ia tidak dianjurkan mendekati masjid kecuali setelah membersihkan bekasnya. Sebab, hal ini bisa menjadikan kaum Muslimin dan malaikat terlukai (terganggu).