Bentuk Busana Seperti Apa yang Dilarang dalam Islam?

“Dalam sebuah hadis dinyatakan, bahwa Rasulullah saw bersabda, bahwa Allah swt melaknat kaum laki-laki yang menyerupai atau bertingkah seperti perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki,” kata Habib Ahmad, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Kamis (24/10).

Hadits ini diriwayatkan BUkhari, Abu Daud dan Tirmidzi dari Ibnu Abbas ra. Dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Said bin al Musayyib, ia berkata, “Muawiyah ra pernah datang ke Madinah dan berkhutbah di depan kami. Kemudian beliau mengeluarkan seuntai rambut palsu seraya berkata, “Aku tidak pernah melihat orang berbuat semacam ini kecuali orang-orang Yahudi.  Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah mengetahuinya dan menamakannya pemalsuan.”

Selain itu, ia menjelaskan bahwa umat Islam dilarang memakai pakaian yang sukhroh, yakni pakaian yang mengundang perhatian dari orang lain karena tidak umum dipakai di masyarakat bersangkutan.

Misalnya, kata Habib Ahmad, pakaian yang dipandang aneh atau mencolok dan atau terlalu mahal atau terlalu begitu jelek, sehingga mengundang perhatian dan omongan orang lain.

“Makruh (tidak baik) memakai pakaian yang tidak umum, sehingga mengundang pandangan tertentu dari orang lain,” lanjutnya.

Selanjutnya, ia mengatakan tidak boleh memakai pakaian yang mampu memikat lawan jenis dari bentuknya atau sesuatu yang membuat lawan jenis terpancing syahwatnya. Selain itu, ia menuturkan, tidak diperbolehkan untuk memakai pakaian yang menjadi ciri khas dari kaum atau kelompok manusia atau personal yang dibenci oleh Allah, seperti orang-orang kafir atau fasik. Orang fasik yang dimaksud ialah orang mukmin yang melakukan dosa besar.

Dengan demikian, orang Muslim pada dasarnya mesti berbeda dalam berpakaian. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim dari Abdullah bin Amr bin al-Ash.

Ia mengatakan, “Rasulullah SAW pernah melihat dua lembar pakaianku yang tercelup dengan warna kuning, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya ini termasuk dari pakaian orang-orang kafir, maka janganlah engkau memakainya.”

Dalam riwayat lain, Amru berkata, “Apakah aku harus mencucinya?” Maka Nabi saw menjawab, “Bahkan bakar saja.”

Dalam buku shahih Bukhari dan Muslim disebutkan, bahwa Umar RA pernah menulis surat kepada kaum Muslimin yang bermukim di negeri Persia. Dalam surat tersebut, beliau berkata, “Jauhilah olehmu hidup bermewah-mewah dan (memakai) pakaian orang-orang Musyrik.”

Sementara bagi perempuan, Allah memerintahkan agar Muslimah memakai jilbab. Hal itu seperti ditegaskan dalam Alquran surah al-Ahzab ayat ke-59. (Kiki Sakinah/rol)