Eramuslim.com – Turunnya malaikat dalam Perang Badar yang legendaris. Saat itu, 300-an umat Islam dihadapkan dengan 1000-an orang kafir Quraisy. Bukan hanya jumlah, umat Islam juga tertinggal dalam strategi, perlengkapan, dan bekal selama perang berlangsung.
Ketika dua kubu bertemu dalam medan yang namanya merujuk pada sebuah sumur itu, kecamuk peperangan tak bisa dihindarkan. Saat-saat genting seperti itulah, kisah-kisah kepahlawanan terukir di sepanjang jenak, lalu harum melintasi zaman hingga Kiamat menjelang.
Merasa tak memiliki satu pun penolong, Nabi yang mulia lekas menengadahkan kedua tangannya. Tinggi, hingga ketiak beliau yang putih-bersih terlihat. Lelaki ini menangis sejadi-jadinya. Badannya berguncang hingga selendangnya jatuh.
Katanya setengah mengancam, “Ya Allah, tunjukkan janji-Mu padaku. Jika umat Islam kalah hari ini, maka Engkau tak akan pernah disembah lagi di bumi ini, selamanya.”
Sayyidina Abu Bakar yang setia dan jujur itu, iba melihat Nabi bersikap demikian. Ia dekap kekasihnya dari belakang, kemudian meyakinkan.