Bagi bangsa Amerika, Thomas Jefferson dianggap sebagai the prophet of this country. Tetapi, mereka tidak akan bertanya bagaimana cara Thomas Jefferson menggosok gigi.
Kaum Yahudi mengagungkan David dan Solomon. Tetapi anehnya, mereka menggambarkan sosok David dalam Bibel sebagai seorang pezina, yang berselingkuh dengan Bats heba, istri panglima perangnya sendiri. Bahkan, dengan liciknya David menjerumuskan suami Batsheba, Uria, dalam peperangan sehingga menemui ajalnya.
Itu dilakukan agar David bisa mengawini Batsheba. Sosok Solomon juga di gambarkan dalam Bibel sebagai penyembah berhala karena terpengaruh oleh istri-istrinya. Tokoh dan pemimpin Yahudi, Yehuda, pun merupakan pezina yang menghamili menantunya sendiri bernama Tamar.
Kaum Nasrani sangat mengagungkan Yesus Kristus. Tetapi, mereka juga tidak menjadikan sosok Yesus sebagai teladan dalam seluruh aspek kehidupan. Sebab, Yesus sudah mereka angkat sebagai Tuhan dan bukan lagi manusia.
Karena itu, mereka tidak akan bertanya bagaimana cara Yesus membina rumah tangga dan mengasuh anak. Sebab, Yesus dalam kepercayaan mereka bukanlah manusia, tetapi Tuhan atau “anak Tuhan”.
Karena itulah Alquran menjelaskan bahwa salah satu karunia Allah yang sangat besar kepada para mukmin adalah diutusnya seorang rasul dari kalangan mereka sendiri. Rasul itu manusia, bukan malaikat, dan bukan anak Tuhan atau setengah Tuhan.
Bedanya, rasul yang mulia itu menerima wahyu dari Allah. Sebesar apa pun cinta kaum Muslim kepada Sang Nabi, tak pernah terlintas di benak kaum Muslim untuk mengangkatnya sebagai manusia setengah Tuhan atau anak Tuhan. (Lihat QS Ali Imran: 164, al-Kahfi: 110). (rol)