Beda Keteladanan Nabi Muhammad SAW dan Legenda Dunia

Eramuslim – Tidak ada satu umat, bangsa, atau peradaban, yang memiliki suri teladan yang senantiasa ’up to date’ sebagaimana kaum Muslim yang senantiasa meneladani Muhammad SAW dalam semua aspek kehidupan.

Mulai tidur sampai tidur lagi, berusaha mencontoh Nabi. Bangun tidur, Muslim mengikuti cara dan doa Nabi. Sejak usia dini, anakanak Muslim meniru cara Nabi memasuki kamar mandi; adab dan doanya pula dihafal luar kepala.

Muslim yang menjadi kepala negara tak hilang cara guna membina negara mulia. Sebab, Nabi menjadi sumber inspirasi dan teladan bangun negara utama, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Beliau pemimpin negara. Beliau panglima perang. Nabi pun suami teladan. Dalam Kitab Uqudul Lujain Fi Huquqi al- Zaujain, dikutip satu hadits Nabi: ”Sebaik-baik kamu adalah yang baik terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang terbaik terhadap keluargaku.”

Itulah makna dan fakta kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai uswah hasanah; model yang hidup sepanjang zaman. Meskipun sudah 1400 tahun ber lalu, keteladanannya tetap hidup dan relevan. Ini unik.

Hanya kaum Muslim yang memiliki model lengkap sepanjang zaman. Sekagum-kagumnya kaum komunis terhadap Karl Marx, mereka tidak menjadikan Karl Marx sebagai teladan dalam seluruh aspek kehidupan.

Mereka tidak akan bertanya, bagaimana cara Karl Marx tidur, bagaimana cara Karl Marx berkeluarga, bagaimana cara Karl Marx bertetangga, dan bagaimana cara Karl Marx memimpin negara.