Pungkas Allah Ta’ala berfirman, “Adakah dahulu kamu mengira akan bertemu dengan-Ku hari ini?”
“Tidak,” jawan si hamba lugas.
“Pada hari ini, kamu Kulupakan sebagaimana dahulu kamu melupakan-Ku,” firman Allah Ta’ala mengakhiri. Imam at-Tirmidzi menilai hadits ini shahih dengan nomor 2428.
Manusia memang makhluk yang paling sering ingkar, padahal memiliki akal dan berpeluang menjadi mulia dengan iman dan takwa. Pasalnya, manusia lebih sering mengikuti bujuk rayu setan dan bisikan hawa nafsunya.
Sebagian mereka gila harta dengan memburunya, bagaimana pun caranya asal kaya dan terkenal sebagai dermawan. Padahal, pada setiap receh yang terkumpul terdapat pertanggungjawaban di dalamnya.
Lantaran gila harta itu pula, kebanyakan mereka melupkan Allah Ta’ala. Mereka berpikir, hidup ini abadi, dan akhirat itu semu. Alhasil, saat diberikan peringatan akan pertemuan dengan Allah Ta’ala, mereka pun mengingkari dengan kesombongan yang memuncak.
Maka hanya orang-orang yang benar imannyalah yang meyakini pertemuan dengan Allah Ta’ala dan bersiap diri untuk menghadap dengan kondisi terbaik. Semoga, kita menjadi bagian golongan ini. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]