Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat untuk memahami Alquran maka harus bertanya kepada ahli. “Jangan menyandarkan diri pada sumber yang gak jelas dan itu menyebabkan orang salah menafsirkan,” katanya.
Cecep Taufikurrohman, Ketua Yayasan Misykat Rabbaniyyah Bandung yang juga murid Prof Muhammad Imam Dawud mengatakan gurunya tersebut dalam buku tersebut ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa Alquran bukan kitab sembarangan dan tidak terdapat celah dan keraguan di dalamnya.
“Kalau dikontekskan buku lain, beliau ingin memberikan penjelasan ke umat. Apapun tuduhan yang disampaikan ke Islam dan mengatasnamakan apapun itu tidak benar. Kita menjawab tuduhan itu dengan tenang, damai dan ilmiah, tidak boleh emosional,” katanya.
Cecep mengatakan memahami Alquran harus dilakukan dengan cara salah satunya memperoleh narasumber yang benar dan tepat. Menurutnya, banyak anak muda yang mengatasnamakan Islam. Namun memiliki pemahaman yang jauh dari Islam sebab bertanya bukan kepada yang tepat.
“Saya kira tanggungjawab kita mendalami Alquran untuk menghadirkan Islam yang dipahami oleh siapapun,” katanya. (rol)